Blogger Situbondo

Admin Blogernya asli Situbondo

Kamis, 26 September 2013

0 6 Faktor yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi


Mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan sama saja.” Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? Bisa!

Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menentukan jenis kelamin pada calon buah hati Anda, diantaranya:

1. Faktor makanan

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral kalium dan natrium.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral, dan magnesium. Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (lihat jenis makanan diatas).

2. Faktor waktu (kapan berhubungan)

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 2–3 hari sebelum ovulasi (masa subur). Dengan demikian, hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sampai menunggu sel telur terlepas dari ovarium. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur dalam rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.

Bagaimana mengetahui periode masa haid? Pada saat temperatur atau suhu tubuh meningkat. Anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai record dan alatnya dapat dibeli di apotek-apotek.

3. Faktor penetrasi

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan, sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.

4. Faktor Orgasme

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.

5. Faktor persiapan istri

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.

6. Faktor posisi

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan

Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki

Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).

Kamis, 12 September 2013

0 Sabar dalam menghadapi musibah

Sabar dalam menghadapi musibah atau cobaan merupakan tingkatan sabar yang paling sulit. Setiap orang yang beriman bisa saja bersabar dalam menunaikan kewajiban dan menahan diri dari berbagai larangan, namun untuk menghadapi ujian dari Allah tak semua mampu melakukannya.
Sabar dalam mengahapi musibah memang sangat berat. Hanya orang-orang terpilih yang sanggup melakukannya, seperti para utusan Allah, para nabi, para sahabat, tabi’in, dan para ulama serta kekasih-Nya. Di antara utusan Allah yang paling terkenal dengan kesabarannya adalah Nabi Ayub.
Nabi Ayub adalah seorang nabi yang kaya-raya. Ia memiliki unta, lembu, domba, kuda dan keledai delam jumlah yang sangat banyak. Tak seorang pun di Syam dapat menyaingi kekayaan Nabi Ayub. Selain kaya, ia juga memiliki akhlak atau pekerti yang mulia. Ia tidak pernah meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia sangat pandai bersyukur kepada Allah dan lidahnya tidak pernah berhenti berzikir kapan dan di mana pun. Ia juga sangat menyayangi fakir miskin dan kaum duafa. Bahkan, Nabi Ayub memiliki meja makan yang khusus disediakan untuk para tamunya, yaitu orang-orang misikin dan tamu-tamu lainnya.
Melihat kesalehan Ayub tersebut, Iblis merasa dengki. “Ayub tampaknya berhasil meraih kenikmatan di dunia dan akhirat,” ujarnya. Iblis lalu bermaksut merusak salah satu atau kedua nikmat yang dimiliki Ayub itu. Suatu ketika, saat ia naik ke langit ketuju untuk mencuri dengar percakapan para malaikat, Allah Yang Maha Agung berfirman kepadanya, “Hai, Iblis terkutuk! Bagaimana Ayub di matamu? Apa kau dapat mengambil darinya pelajaran walau sedikit?”
Iblis menjawab, “Tuhanku, sesungguhnya Ayub mau menyembah-Mu karena Engkau telah memberikannya kelapangan hidup dan kesehatan. Kalaulah tidak karena hal itu dia tidak akan menyembah-Mu. Dia sebenarnya hanya hamba kesehatan.”
Allah SWT menjawab, “Kau berdusta! Aku Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya dia benar-benar menyembah-Ku dan cinta kepada-Ku, walaupun dia tidak mempunyai kelapangan rezeki di dunia. Iblis berkata, “Tuhanku, berilah aku kekuasaan untuk menggoda Ayub. Perhatikanlah bagaimana aku membuatnya lupa kepada-Mu dan menyibukannya untuk tidak beribadah kepada-Mu.” Maka, Allah pun memerikan kekuasaan kepada iblis untuk dapat menghancurkan harta, anak, dan tubuh Ayub, kecuali hati dan lidahnya.
Iblis pun kembali ke bumi dan sampai di tepi laut, Ia lalu berteriak keras sehingga semua bangsa jin, baik laki-laki maupun perempuian, berkumpul di sisinya. Mereka berkata, “Apa gerangan yang telah menimpamu?”
Iblis menjawab, “Aku mendapat kesempatan yang belum pernah kuperoleh seperti saat ini sejak aku berhasil mengeluarkan Adam dari surga. Karena itu, bantulah aku memperdaya dan menghancurkan Ayub.” Para jin itu setuju dan menyanggupi permintaan Iblis. Mereka lantas pergi untuk membinasakan seluruh harta dan kekayaan Ayub. Mereka membakar binatang ternak hingga tak ada yang tersisa.
Setelah harta Ayub habis, Iblis mendatangi Ayub yang sedang melaksanakan shalat. Iblis menggidanya, “Apa kau akan tetap meyembah Tuhanmu dalam keadaan seperti ini? Sesungguhnya Tuhanmu telah menuangkan api dari langit yang memusnahkan sehingga semuanya menjadi abu/”
Nabi Ayub tidak menjawab sampai ia merampungkan shalatnya. Setelah selesai, barulah ia berkata,” Alhamdulillah, Dia yang telah memberikan karunia kepadaku, lalu mengambilnya pula dariku, “Nabi Ayub lalu bangkit kembali untuk memulai shalatnya. Iblis pun pulang dengan tangan hampa dan menyesali kegagalannya.
Ujian pertama berhasil dilewati oleh nabi Ayub. Iblis tak meyerah begitu saja. Ia menyusun rencana kedua untuk menghancurkan kehidupan utusan Allah itu. Iblis dan anak buahnya lalu membunuh anak-anak Ayub yang sedang menyantap makan di meja makan. Ia kemudian mendatangi Nabi Ayub yang sedang menunaikan shalat.
“Apakah kau akan tetap menyembah Tuhanmu?” Sesungguhnya Dia telah membunuh anak-anakmu,” Iblis menggoda. Nabi Ayub mengacuhkannya dan tidak menjawab sedikit pun. Setelah merampungkan ibadahnya, barulah Nabi Ayub berkata, “Hai, Iblis terkutuk! Alhamdulillah, Dia yang telah memberi dan juga mengambilnya dariku. Semua harta dan anakku adalah ujian untukku. Allah SWT mengambilnya dariku sehingga akau dapat bersabar dan tetap tenang dalam beribadah kepada-Nya.” Iblis lagi-lagi pulang dengan menelan kegagalan.
Suatu hari, Iblis datang kembali menemui Nabi Ayub yang saat itu sedang shalat. Tatkala Ayub sujud, Iblis meniupkan penyakit melalui hidung dan mulitnya. Singkat cerita, seluruh tubuh Nabi Ayub terkena penyakit kulit. Begitu hebatnya penyakit itu, sampai-sampai darah bercampur nanah dan ulat berjatuhan dari kudis dibadannya. Karena penyakitnya itu, istri-istri  dan keluarga dekat Nabi Ayub menjauhkan diri darinya. Hanya Rahmah, salah satu istri Nabi Ayub, yang tetap setia mendampinginya. Melihat penyakit Nabi Ayub yang semakin hari semakin parah, penduduk kampung mengusirnya karena khawatiran tertular. Karena diusir masyarakat, Rahmah harus menggendong suaminya keluar dari kampung halamannya.
Pada suatu hari, Rahmah berkata kepada Nabi Ayub, “Engkau adalah seorang nabi yang mulia, cobalah berdoa kepada Allah supaya Dia berkenan menyembuhkanmu.” Nabi Ayub menjawab, “Berapa lama kita hidup bahagia?” Rahmah menjawab, “Delapan Puluh Tahun.” Nabi Ayub menjawab, “Sesungguhnya aku malu kepada Allah untuk meminta kesembuhan-Nya, sebab waktu sedikit kita belum sebanding dengan masa bahagia kita.”
Tatkala Nabi Ayub sudah sangat kurus dan tak ada lagi daging yang bisa dimakan, ulat-ulat yang berada di tubuhnya saling makan sesamanya hingga akhirnya tersisa dua ekor ulat saja. Kedua ulat itu bermaksud memakan hati dan lidah Nabi Ayub. Saat ulat yang satu pergi ke hati untuk memakannya dan ulat yang lain pergi ke lidah untuk menggerogotinya, keduanya kesulitan karena hati dan lidah Nabi Ayub senantiasa bergetar karena terus berzikir kepada Allah SWT.
Dalam sakitnay itu, dikisahkan bahwa Nabi Ayub as sempat berdoa kepada Allah. Doa itu diabadikan dalam Al-Qur’an yang terjemahnya sebagai berikut.
Dan ingatlah kisah Ayub ketika ia menyeru kepada Tuhannya, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya` :83)
Allah SWT menjawab doa Nabi Ayub,
“Hentakkanlah kakimu! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.” (QS. Shad :42)
Nabi Ayub mengikuti perintah ALlah. Ia menghentakkan kakinya sehingga memacarlah air yang dingin dari dalam tanah. Air tersebut ia gunakan untuk mandi dan minum. Berkat pertolongan Allah, perlahan penyakit yang diderita Nabi Ayub hilang.
Allah pun kemudian mengembalikan keluarganya, hartanya, dan sejumlah nikmat serta kebaikan yang dikaruniakan kepadanya dalam jumlah yang labih banyak daripada sebelumnya. Allah SWT lalu memuji kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi ujian yang diberikan-Nya.
“Sesunggunya Kamu dapati dia (Nabi Ayub) orang yang sabar. Dialah sebaik-baiknya hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad : 44)

Minggu, 08 September 2013

0 Kisah Mengapa Wanita Tercipta dari Tulang Rusuk Pria

Seorang bijak berkata…
Wanita selalu akan mengembalikan yang lebih untuk pria

Jika kamu memberinya rumah,maka ia akan memberimu kehangatan dalam rumahmu.

Jika kamu memberinya beras,ia akan menanak nasi untukmu.

Jika kamu memberinya cinta, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.

Tapi jika kau memberinya hinaan,ia akan memberimu doa dalam airmata kepedihannya,dan itu berarti persiapkan dirimu untuk berjuta kemalangan!

Jika kemarin kamu berdoa dan yakin bahwa dialah wanita yg sudah terpilih untukmu,maka terimalah dia bukan hanya sebagai wanita yang sempurna tetapi terimalah dia dengan cara yang sempurna, melainkan sebagai wanita yang terbaik.

Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah,tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.

Ia yang mau menerima masa lalu mu dan siap merancangkan masa depannya bersamamu serta menyerahkan kehidupannya padamu.

Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar.

Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu,cemburunya berarti dia sayang padamu,airmatanya bisa menyayat hatimu,tapi sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya,maka merenunglah sejenak!

Mengapa dalam berbagai legenda bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk pria, bukan dari tulang kepala karena wanita bukan untuk memimpin pria, bukan dari tulang kaki karena wanita juga bukan alas kaki pria. Wanita tercipta dari tulang rusuk pria karena dekat dengan hati, agar wanita menjadi pendamping, penjaga hati.

Dekat dengan hati karena untuk disayangi. Wanita akan terlelap dalam dekapan pria. Karena wanita tahu dari sana dia berasal.

Maka dari itu kenali dan sayangi “Tulang Rusukmu” dan bersyukurlah kepada ALLAH